Modul Uji: 1
Pokok: Pengujian Kekekalan Semen
Materi: Kekekalan Semen dengan Kue Direbus
I. REFERENSI
1. SK SNI M – 106 – 1990 – 03 : Tata cara pengujian berat jenis semen
2. ASTM C 150 – 97 : Spesifikasi semen portlan
3. SNI 15-2531-1991 : Metoda pengujian berat jenis semen portland
4. SNI 15-2049-2004 : Spesifikasi semen portland
II. TUJUAN UMUM
Dapat menentukan besarnya berat jenis suatu semen portland, sesuai dengan prosedur pengujian yang digunakan.
III. TUJUAN KHUSUS
1. Dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kekekalan semen.
2. Dapat mengetahui prosedur pelaksanaan pengujian kekekalan semen dengan cara kue direbus.
3. Dapat menentukan berat jenis semen
IV. DASAR TEORI
Menurut SNI - 7064 - 2004, PCC (Portland Composite Cement) merupakan bahan pengikat hidrolis, yang mengeras jika bercampur dengan air, hasil penggilingan bersama-sama terak semen Portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen Portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnaceslag), pozzolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6% sampai dengan 35% dari massa semen Portland. Kegunaannya adalah untuk konstruksi umum, seperti pekerjaan beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.
Berat jenis semen portland pada umumnya berkisar antara 3.00 sampai 3.20 dengan angka rata-rata 3.15.
Jika berat jenis semen kurang dari 3.00 maka semen dianggap tidak murni lagi atau tercampur bahan lain, dan jika digunakan dalam pembuatan beton, maka beton yang dihasilkan bermutu rendah dan mudah rusak, begitu pula pada ikatan-ikatan tidak akan sempurna.
V. PERALATAN DAN BAHAN
1. PERALATAN
a. Sarung tangan karet.
b. Mesin pengaduk.
c. Timbangan 0,01 gr
d. Kaca ukuran 15 x 15 cm
e. Spatula
f. Lap
g. Stop watch
h. Gelas ukur dan Cawan keramik
i. Tangki pendingin
j. Hot plate
2. BAHAN
a. Semen Portland
b. Air suling
VI. PERSIAPAN
1. Siapkan peralatan yang akan digunakan
2. Siapkan bak air perendaman
3. Timbang semen seberat 64 gram untuk percobaan pertaman dan 15 gram untuk percobaan kedua
4. Siapkan minyak tanah secukupnya
VI. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Isi botol Le chatelier dengan minyak tanah sampai skala antara 0 sampai 1, bagian dalam botol di atas cairan dikeringkan
2. Masukkan botol ke dalam bak air dengan suhu tetap pada botol ±20oC, untuk menyamakan suhu cairan dalam botol dengan suhu yang ditetapkan pada botol
3. Setelah suhunya sama baca pada skala botol (V1)
4. Timbang semen seberat 64 gram
5. Masukkan semen sedikit demi sedikit ke dalam botol, hindari semen lengket pada dinding botol
6. Setelah semua semen dimasukkan, putar botol dengan posisi miring secara perlahan sampai gelembung udara tidak timbul lagi pada permukaan cairan
7. Ulangi langkah pada No. 2, setelah suhu cairan dalam botol sama dengan suhu yang ditetapkan pada botol, baca skala pada botol (V2)
8. Ulangi percobaan di atas untuk berat semen 15 gram
9. Hitung berat jenis semen dari kedua percobaan tersebut
10. Hitung berat jenis semen rata-rata
Catatan:
1. Suhu ruang yang diijinkan antara 20oC – 24oC (botol Le chatelier direndam dalam air selama ±20 menit2. Pemeriksaan dibuat dua kali dengan selisih yang diijinkan 0,01
3. Diskusikan aplikasi data tersebut pada pekerjaan Teknik Sipil
MasyaAllah bertambah ilmu kita🤲, coba tulisan sharing tentang perbandingan ilmu teori dan pengaplikasian di lapangan ainil, sekalian solusi dan alternatif yg efisien dri berbagai aspek dan akses.. insyaAllah lebih byk peminatnya...
BalasHapus